Saturday, January 30, 2010

Serpih Kata di Sela Masa 3

December 1, 2009 at 6:09am
Berulangkali menunda, terbenam dalam tumpukan malas yang mendera tanpa jeda. Akankah cita-cita tak tergapai karena semangat telah lunglai? Akankah mati tanpa prestasi karena kakunya kaki? Jangan... karena jalan ini masih panjang dan di ujungnya menanti cahaya keabadian.

December 2, 2009 at 1:23pm
Kehidupan adalah perjuangan. Kenikmatan di puncak pasti diawali dengan kelelahan... (Co-past dari FB-nya Ardhi Har)

December 4, 2009 at 1:26pm
Merenda simpul-simpul kesabaran, di antara arus kebiasaan yang sungguh jauh berbeda dengan kebiasaan sebelumnya. Kucoba berbaur tanpa harus lebur. Terjun ke arus tanpa harus hanyut terbawa derasnya. Layaknya ikan laut yang berenang di tengah lautan garam tanpa tercampur oleh asinnya.

December 5, 2009 at 8:16am
Rupanya, sesuatu yang kuanggap aneh, unik, di luar kebiasaan, dan penuh "penderitaan" adalah hal yang sangat biasa. Semua itu hanya secuil kecil jika dibandingkan dengan sisi lain yang belum sempat kujamah. Karena disana ada hal yang lebih menyesakkan, hal yang lebih membutuhkan berlipat kesabaran. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang akan engkau dustakan?" (taken from: Dari bilik pesantren)

December 7, 2009 at 5:16am
Rasa kehilangan pasti akan dirasakan. Tapi tak kan berarti jika diiringi dengan kelapangan. Dan Dia pasti akan mengganti dengan kebaikan... pasti mengganti dengan kebaikan...

December 9, 2009 at 6:01am
Seperti taman... yang bila ditanami satu jenis bunga maka keindahannya kurang terasa. Namun ketika taman itu dipenuhi bermacam bunga dengan berbagai warna dan diatur sedemikian rupa maka akan hadir keindahan demi keindahan yang mengesankan. Demikian juga perbedaan di kalangan manusia, ia adalah penghias kehidupan dunia... layaknya taman dengan bermacam bunga....

December 10, 2009 at 5:48am
Biarlah kami berjalan di atas rel kami masing-masing. Dengan keunikan-keunikan yang dimiliki. Karena disitulah letak keindahan hidup. Saat satu sama lain bisa menghormati perbedaan-perbedan yang ada. Dan mencoba menerima seseorang apa adanya...

December 11, 2009 at 7:41am
Indahnya bila amal-amal tidak terkotori oleh hasrat agar dipuji. Indahnya bila amal-amal itu tersembunyi dan selalu tidak tampak oleh mata makhluk dunia. Indahnya bila mampu mengikhlaskan amal-amal hanya demi ridho-Nya. Indahnya, betapa indahnya bila kehidupan hanya untuk-Nya... hanya untuk-Nya...

December 12, 2009 at 7:08am
Aku tersenyum membaca tekad yang ia tuliskan, saat hatinya poranda ia menghibur diri dengan kata-kata, "Wahai pria yang menjadi mempelai di sisinya. Kuakui kau menang kali ini. Di dunia, kau telah mendapat bidadari. Biarlah bidadari dunia engkau bawa. Tapi nanti, akulah yang pertama mendapat bidadari surga! Mari kita berlomba!"

December 13, 2009 at 6:00am
Berapa banyak orang bertaqwa yang menyembunyikan ketaqwaannya. Dan saat mereka meminta, Allah langsung mengabulkan pintanya. Mereka tidak terkenal di mata manusia, tapi penghuni langit mengenalnya dan merinduinya. Mereka tampak biasa di hadapan makhluk dunia, namun di sisi Penciptanya, mereka mendapat tempat istimewa... adakah kita bagian dari mereka?

December 14, 2009 at 8:43am
Sahabat, akankah kita akan menemukan jalan cahaya yang sama? Ataukah reuni di surga kelak akan tertunda karena jalan yang berbeda. Siapa yang akan lebih dulu memasukinya? Dan siapa yang akan tertahan di depan pintunya karena penghitungan yang lama? Dan siapa yang akan terperosok ke neraka karena beratnya timbangan dosa...? Semoga nikmat dalam keabadiaan yang menyapa kita....

December 16, 2009 at 8:19am
Pernahkah kita bertanya,"Apakah dgn memasang gambar muka, kita akan menjadi mulia di hadapan-Nya?" "Apakah dgn mengungkapkan setiap aktivitas dan perasaan kita lewat kata-kata,hingga semua mengetahuinya akan menambah pahala di sisi-Nya?" Tidakkah terpikir, saat wajah diumbar, saat kata diucap tanpa maksud dan tujuan, bukankah hanya akan menjadi amal sia-sia tanpa makna, tanpa pahala, mungkin malah timbulkan murka?

December 17, 2009 at 5:53am
Dia membeku dengan keterasingan, menahan diri agar tak terlalu menonjol dan berusaha tenggelam juga menyamarkan kemampuan. Saat kutanya, " Kenapa?". Ia menjawab, "Dengan demikian kubisa lebih merdeka, tanpa merisaukan kata manusia. Tak sibuk dengan pujian atau cemoohan. Kuingin tak dikenal tapi tetap bisa memberi kontribusi yang berarti dan tanpa disadari..."

December 18, 2009 at 6:41am
Saat kita sedang lelah, dengan jiwa penuh peluh, dengan hati gundah dan terus mengeluh. Berhentilah dan beristirahatlah sejenak. Melepas penat dalam bingkai nasehat. Duduk ditemani lisan menawan berucap pesan...

December 20, 2009 at 11:24am
Wahai yang merasa tersisih, yang merasa sendiri, yang punya hati di balik penjara... Cukupkan saja dirimu dengan yang ada di sisi-Nya. Niscaya kau akan merdeka. Tanpa kehilangan, tanpa kecewa, tanpa sakit. Karena Dia tak pernah mengecewakan hamba-Nya, sungguh...

December 21, 2009 at 6:12am
Kita sama-sama tahu bahwa kebaikan akan dibalas dgn pahala dan keburukan dibalas dgn siksa. Kita sama-sama tahu bahwa orang yg taat bertempat di surga dan orang yg bermaksiat dilempar ke neraka. Kita telah sama-sama tahu. Dan apakah hari-hari kita telah terisi dgn kebaikan sepenuhnya, Sudahkah kita hindari segala keburukan yg dilarang agama? Atau apakah memang kita terlalu bebal utk mendengar sebuah seruan kebenaran?

December 22, 2009 at 4:46pm
Dia tak pernah mengungkit perjuangannya bertaruh nyawa di hari kelahiran yang kadang menyulitkan. Dia pun tak akan menuntut bayaran atas air susu yang telah kita telan. Dia juga tak pernah meminta upah atas malam-malamnya yang terjaga karena tangisan. (note: Ibu tidak sayang lagi padaku)

December 24, 2009 at 7:50am
Bukan kuasa kita untuk menentukan keberhasilan. Kita hanya bisa berusaha merentas jalan yang diyakini benar. Dan berharap akan ditempatkan di tempat yang terpuji selayaknya para hamba yang diridhoi...

December 25, 2009 at 7:26am
Apa artinya kehidupan bila ia akan berakhir tanpa amal yang bermanfaat untuk akhirat? Apa artinya kehidupan bila tak juga bersegera menyemai kebaikan di alam semesta? Apa artinya kehidupan bila selalu terseret arus pemikiran dan budaya yang jauh dari nilai agama? Apa artinya kehidupan bila di akhir nanti tak ada nilai di mata sang Pencipta? Apa artinya..? Sia-sia...

December 27, 2009 at 2:31am
Kubur saja masa lalu itu, karena semanis apa pun kenangan, ia tak akan terulang di masa sekarang. Demikian pula sepahit apa pun kekelaman di masa silam semua telah hilang seiring waktu yang berjalan...

December 27, 2009 at 10:28pm
Terus berkarya meski tak mengetahui akan masa depan nanti. Tetap menata langkah dan hati seiring cita-cita yang dipatri. Luruhkan, abaikan segenap kehendak dan keinginan yang tak berhubungan dengan tujuan. Hingga tak ada langkah tergesa, agar tak muncul hasrat tercela...

December 31, 2009 at 2:05am
Tak perlu berkoar tentang obsesi dan cita-cita tinggi. Cukup simpan saja dalam hati dan mengayun langkah dengan pasti. Tanpa banyak cakap dan kata-kata banyak. Cukup berbuat dan terus berbuat...

December 31, 2009 at 11:03pm
Sungguh, pasti ada jalan turunan setelah tanjakan, pasti ada kesenangan setelah kesedihan, pasti ada kemudahan setelah kesulitan, pasti ada kelapangan setelah kesempitan. Dan semua akan berlalu dalam kebaikan, dalam cerah wajah yang terbalut oleh senyuman.

(Petikan kata-kata di atas adalah kumpulan status di Facebook milik “Tiada Nama“)

No comments:

Post a Comment