Sunday, November 8, 2009

Sajak Terserak 1 : Fatamorgana Rasa

Hiburlah Dia

Tegurkan cinta yang membeku
di sudut hati membiru
Sapa ia
lewat lisan menawan
Dia terlalu sedih, terasing dalam kesendirian
Tutup pintu lukanya,
lewat buai lembut
penuh cumbu memupuk sebut
Dekati saja, temani jua, ia kan terbalut
Lekat kau duduk, peluk kau renggut
Memahatkan asmara, membuah ceria
yang sempat terkikis sirna

------------------------------------------------------------

Duhai Rindu

Wahai rindu yang merajam
Tolong, biarkan hati ini tenang
Sejenak, agar tiada bimbang

Wahai rindu yang menggebu
Tolong, undurlah deburan di kalbu
Sebentar, hingga disapa waktu

Wahai rindu yang menggelora
Tolong, jangan ada lagi lara
Terulang, hingga sakit tak lagi terasa

------------------------------------------------------------


Siapa disana..

Siapa ini, yang mengisi tiap mili dengan pesona di hati.
Siapa dia, yang menjadi berharga dan membuat terlena.
Siapa? Siapa?
Siapa, yang menjadikanku terhempas, tenggelam dalam peluh kerinduan
Siapa, yang menguburku dalam remah-remah kepiluan
Siapa? Siapa?
Siapa, yang membiarkanku terpuruk dengan jiwa terkesan,
terdiam memandang menikam
Siapa? Siapa?
Siapa gadis berkacamata disana...

------------------------------------------------------------


Hasrat-hasrat

Siapa berpuisi?
membelah hari-hari dengan kata
sarat makna ungkapan rasa
Siapa bersajak?
Mengirim kerak-kerak rangkaian kalimat
penuh hasrat
lukisan jiwa pendamba

Hasratku tuliskan puisi
untuk putri bermata jeli
yang hadir dalam mimpi-mimpi

Hasratku tuliskan sajak
mewakili kuncup-kuncup terinjak
kaki-kaki penebar kehendak

Hasratku tuliskan prosa
bagi anak manusia
yang sempat tumbuhkan benih cinta
beraroma, berasa dalam dada

hasrat-hasrat hatiku... menggebu.

2 comments: